Ilustrasi Virus Corona-19 |
Sharing Knowladge 73 - Per Sabtu (22/8), kasus virus corona di seluruh dunia mencapai 23.125.427 kasus. Sebanyak 803.253 di antaranya meninggal dunia.
Sejak virus corona ditemukan pada akhir 2019, sejumlah ilmuwan
dari seluruh dunia terus berupaya untuk memecahkan misteri mengenai virus
corona.
Baca
Juga: GedungUtama Kejaksaan Agung Luluh Lantak Dilahap Api
Mengutip jurnal sains mingguan Nature, berikut lima fakta dari temuan-temuan kunci untuk memecahkan misteri di balik pandemi COVID-19
Foto pasien virus corona yang sedang dirawat oleh tim medis |
Kemunculan Pertama
Virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan China pada akhir 2019. Kasus-kasus awal teridentifikasi terkait dengan salah satu pasar yang menjual hewan liar.
Pada 11 Januari 2020, upaya memecahkan rahasia virus corona mulai dilakukan pertama kali oleh peneliti dari Universitas Fudan, Yong Zhen Zhang. Dia dan rekan-rekannya menyimpan urutan genom virus dari seorang pria 41 tahun yang positif corona.
Baca
Juga : KAMI; Umat Islam Hanya Dijadikan Alat Pemukul?
Sampai saat ini, sudah sudah lebih dari 80 ribu urutan virus yang berhasil dikumpulkan.
Foto pasien yang terinfeksi Virus Corona-19
Bukan Penyakit Pernafasan Biasa
Virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19, awalnya disebut-sebut sebagai penyakit pernafasan.
Dalam perkembangannya, COVID-19 bukan cuma penyakit pernafasan, Virus ini juga mengganggu pembuluh darah.
Pada beberapa kasus, virus corona pada anak-anak dapat memicu sindrom inflamasi multisistem yang memicu penyakit kawasaki.
Baca Juga : SeorangAnak Perempuan Yaman Ditembak Sniper, Saat Mengambil Air
Virus corona juga bahkan bisa ditemukan di beberapa organ vital seperti ginjal, hati, jantung, dan otak.Cara Menginfeksi
Rupa virus corona dilengkapi dengan spike proteins. Untuk menginfeksi seseorang, virus corona akan berinteraksi dengan protein spesifik yang ada di permukaan sel.
Setelah mengikat reseptor sel, spike proteins yang ada akan dibelah oleh enzim yang ada pada sel inang. Hal tersebut berakibat virus dan membran sel bersatu.
Rupa virus corona dilengkapi dengan spike proteins. Untuk
menginfeksi seseorang, virus corona akan berinteraksi dengan protein spesifik
yang ada di permukaan sel.
Setelah mengikat reseptor sel, spike proteins yang ada akan dibelah oleh enzim yang ada pada sel inang. Hal tersebut berakibat virus dan membran sel bersatu.
Dapat Menyebar Lweat Udara
Virus corona menyebar lewat droplet. Droplet yang besar biasa dengan cepat jatuh ke tanah.
Tapi tetesan lebih kecil dan ringan, yang biasa disebut Aerosol dapat melayang di udara.
Baca
Juga : KasusDugaan Pencucian Uang di Jerman Meningkat Tajam, Sektor Properti Sangat Rentan
Oleh karena itu, droplet kecil itu bisa menyebar luas. Risiko penyebaran lewat udara sangat mungkin terjadi pada ruangan tertutup dan ruangan berventilasi buruk.
Penyakit Tak Terlihat
Adanya orang tanpa gejala sampai saat ini masih menjadi perdebatan panjang.
Yang sudah diketahui pasti, orang-orang tanpa gejala dapat menularkan virus, meski mereka sama sekali tidak merasa sakit.
Pada Maret 2019, data yang diperoleh dari para pasien di kapal pesiar Diamond Princess, 17,9 persen dari mereka yang terinfeksi corona adalah orang tanpa gejala.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 77 pasangan menunjukkan, bahwa 44 persen kasus corona diketahui saat individu tersebut belum merasakan gejala sama sekali.
0 Comments