Kondisi kerusakan rumah di Provinsi Masbate, setelah gempa bumi melanda Filipina, Selasa (18/8). Foto: John Mark Lalaguna/Philippine National Red Cross via AP |
Gempa berkekuatan 6,6 magnitudo yang terjadi Filipina pada hari Selasa (18/8) menewaskan 1 orang, merusak jalan dan bangunan.
Bangunan yang rusak termasuk rumah sakit dan area olahraga yang dijadikan sebagai pusat karantina virus corona.
Administrator provinsi, Rino Revalo, mengatakan pasien dari rumah sakit dipindahkan tenda darurat karena retakan di gedung.
Ia mengatakan Otoritas setempat melakukan pemantauan di kompleks olahraga yang digunakan sebagai tempat karantina bagi warga yang baru kembali dari Ibu Kota Manila.
Baca Juga: Khasiat Luar Biasa Daun Bakung untuk Patah Tulang
Hingga Selasa (18/8) Filipina melaporkan 4.836 kasus baru virus corona, dan 7 kematian dalam 24 jam terakhir. Sehingga total kasus corona sebanyak 169.213 kasus dengan 2.687 kematian.
Filipina yang berpopulasi 107 juta orang menjadi negara dengan kasus corona tertinggi di Asia Tenggara.
Petugas medis berjalan di jalan yang rusak di Provinsi Masbate, setelah gempa bumi melanda Filipina, Selasa (18/8). Foto: John Mark Lalaguna/Philippine National Red Cross via AP |
Gempa tersebut merupakan yang terkuat selama 8 bulan terakhir di Filipina. Seorang pria pensiunan kolonel polisi menjadi korban jiwa akibat bencana tersebut.
Pensiunan itu meninggal dunia di rumahnya berlantai tiga yang runtuh. Selain korban jiwa terdapat empat orang lainnya yang menderita luka ringan.
"Barang-barang saya di rumah jatuh dan tembok tetangga saya retak dan beberapa roboh,” kata Rodrigo Gonhuran dari pusat kota Cataingan yang berpenduduk lebih dari 50.000 orang dan berada di dekat pusat gempa.
Menurut Pusat Seismologi Mediterania Eropa, gempa terjadi di laut pada kedalaman 30 km.
Baca Juga: BI Luncurkan Uang Edisi Khusus Rp.75.000 di HUT RI ke-75
Sumber: msn.com
0 Comments