Korea
Utara (Korut) membual siap melenyapkan Amerika Serikat (AS) dengan “lima juta
bom nuklir” yang ditembakkan tentara remaja. Sesumbar Korut ini muncul dalam
publikasi Korean Central
News Agency (KCNA), media rezim Pyongyang yang dipimpin Kim
Jong-un.
Gertakan
Pyongyang dengan lima juta bom nuklir itu diragukan. Kekuatan militer Korut dengan data dari Global Firepower, di mana
jumlah bom nuklir yang dimiliki rezim Kim Jong-un hanya sekitar 10 unit.
Rincian
kekuatan militer Pyongyang itu antara lain, tentara aktif sebanyak 700.000
personel. tentara cadangan sebanyak 4,5 juta personel. Total pesawat 944 unit.
Jumlah kapal perang perusak tak terdeteksi. Kemudian anggaran pertahanan
tahunan mencapai USD7.500.000.000. Jumlah artileri derek sebanyak 4.500 unit
dan stok bom nuklir 10 unit.
Tapi,
KCNA melaporkan
pihak Central Committee of the Kimilsungist-Kimjongilist Youth League, sebuah
komite tentara pemuda Korut, bisa meluncurkan serangan bom nuklir yang bisa
melenyapkan AS. ”Para pemuda tersebut menjaga diri siap berperang tanpa ampun
untuk melenyapkan kelompok setan (AS) dengan lima juta bom nuklir,” bunyi
laporan KCNA,
yang dilansir Daily Star,
semalam (26/4/2017).
Komite itu menyebut AS mencoba membawa bencana nuklir ke negara yang tidak
dapat diganggu gugat. Komite tersebut dalam pesan lainnya juga memperingatkan
bahwa “bumi akan hancur” saat serangan diluncurkan.
Peringatan
itu muncul saat Kim Jong-un meluncurkan latihan militer terbesar yang pernah
ada. Manuver Pyongyang tersebut menampilkan senjata artileri dalam jumlah
besar. Dalam berbagai dokumen foto juga tampak ratusan tank Korut berjejer di
sepanjang kota pesisir timur Wonsan saat pamer kekuatan untuk merayakan hari
jadi militer Pyongyang yang ke-85 tahun.
Sebagai
tanggapan, pasukan AS dan Korea Selatan juga menggelar latihan perang
provokatif di dekat perbatasan Korut. Sekitar 2.000 tentara AS dan Korea
Selatan turun ke medan latihan tempur di Seungjin, Pocheon, Korea Selatan, yang
dekat dengan perbatasan Korut.
Analis senior Jonathan
Pollack dari kelompok think tank Brookings Institution memperingatkan risiko
yang akan dialami AS jika konfrontasi dengan Korut. ”Kita bisa tersandung
sia-sia ke dalam apa yang menjadi krisis terbesar di Asia Timur sejak AS
melakukan intervensi dalam Perang Korea pada tahun 1950,” katanya.
0 Comments