Ticker

6/recent/ticker-posts

Ketua KPK Singgung Buku yang Dibaca Anies

Firli Bahuri Singgung Soal Buku "How Democracies Die" yang Dibaca Anies

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membaca buku 'How Democracies Die'
Foto: Twitter @aniesbaswedan

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengunggah fotonya berpakaian putih dan mengenakan sarung cokelat sedang membaca buku 'How Democracies Die'. Foto itu ia unggah di Twitter dan Instagram pada Minggu (22/11) pagi.

Buku yang dibaca Anies merupakan karangan profesor Ilmu Politik Harvard University Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt yang terbit 2018.

Baca Juga: Polri: Habib Rizieq Rugi Bila Tak Mau Dimintai Klarifikasi

Setelah Anies mengunggah foto itu, sejumlah sorotan bermunculan. Mulai dari sindiran politisi hingga pengamat politik yang mencoba menerka maksud dari Anies mengunggah foto tersebut.

Bahkan, Ketua KPK Komjen Firli Bahuri juga ikut berkomentar. Dalam sambutannya di acara serah terima barang rampasan hasil tindak pidana korupsi dari KPK kepada sejumlah pihak pada Selasa (24/11), Firli menyinggung soal buku yang dibaca Anies.

Firli mengatakan, selain buku 'How Democracies Die', ada juga buku yang berjudul 'Why Nations Fail'. Ia menyinggung isi dalam buku itu menjabarkan bagaimana negara gagal, salah satunya karena maraknya tindak pidana korupsi.

"Jadi kalau kemarin saya lihat ada di media Pak Anies membaca How Democracies Die. Sebelum itu, Pak, bukunya ada, Why Nations Fail, itu sudah lama saya baca, Pak, tahun 2002 (red: buku Nation Fail terbit 2012) sudah baca buku itu. Kalau ada yang baru baca sekarang kayanya ... Makannya banyak yang mengkritisi kan, sudah lama buku itu, Pak," kata Firli.

Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan MPR
di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1). Foto: ANTARA

Pernyataan itu diungkapkan Firli saat menyinggung soal bahaya korupsi terhadap suatu negara. Mantan Kapolda Sumatera Selatan itu menyinggung banyak negara gagal lantaran korupsi.

"Kita paham bahwa tindak korupsi ini menjadi perhatian kita bersama dan bukan hanya perhatian bangsa Indonesia. Tetapi seluruh dunia memberikan perhatian terhadap korupsi karena kejahatan ini adalah kejahatan yang luar biasa makanya penanganan secara luar biasa. Banyak negara bisa gagal mewujudkan tujuan negara karena banyaknya korupsi," kata dia.

Baca Juga: Tiba di Markas FPI, Rizieq Sampaikan Pidato di Depan Simpatisannya

Firli mengatakan, korupsi bukan hanya kejahatan yang merugikan ekonomi, tetapi juga aspek kehidupan lainnya di masyarakat. Ia pun menegaskan posisi KPK dalam upaya memberantas korupsi.

"Karena kita paham penanganan korupsi ini tujuannya ada 3 sejajar. Pertama adalah penyelamatan keuangan dan kekayaan negara. Kedua menjamin tersampaikannya hak-hak politik dan sosial. Ketiga adalah menjamin keselamatan bangsa dan warga negaranya. Ini tiga hal itu yang harus kita pahami kenapa kita harus melakukan pemberantasan korupsi," pungkasnya.

Post a Comment

0 Comments

BREAKING NEWS

Cara Terbaik Mendapatkan Bitcoin Gratis Hingga 0.03 BTC

Bitcoin Gratis ~ Bitcoin adalah sebuah mata uang virtual yang penuh dengan misteri, mulai dari pembuatnya yang belum diketahui sampai de...