© ANTARA/PUSPA PERWITASARI Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (ilustrasi) |
JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyatakan telah menyiapkan bantuan tambahan tenaga medis, baik untuk dokter dan perawat. Saat ini, total relawan Tenaga Kesehatan Nusantara Sehat dan internship (magang) yang sudah ditempatkan ada 16.286 orang yang tersebar di rumah sakit dan laboratorium sarana kesehatan untuk melayani terkait Covid-19.
Baca Juga: Atur Keamanan Browser Agar Terhindar dari Hacker
"Dan
masih ada 3.500 dokter internship, 800 Tenaga Nusantara Sehat,
dan disamping itu ada tenaga relawan 685 orang, termasuk ada dokter spesialis
paru, anastesi, penyakit dalam dan tenaga kesehatan lain seperti perawat,
dokter umum dan lainnya yang siap di-deploy-kan (diterjunkan), siap
untuk membantu bila dibutuhkan tenaga tambahan," katanya saat memberikan
keterangan di kantor presiden, seperti dalam keterangan tertulis yang
diterima Republika, Senin
(14/9).
Terkait
kesiapan fasilitas kesehatan, ia mengeklaim pemerintah telah menambah tempat isolasi
pasien baik untuk gejala ringan atau yang tanpa gejala. Untuk yang gejala
ringan di Jakarta disiapkan Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran.
Di
RSD Wisma Atlet, disiapkan dua tower, tower 6 terdapat tempat tidur sebanyak
1.746, sudah terisi 888. Sedangkan, tower 7 terdapat 2.472 tempat tidur, baru
terisi 749.
Untuk
isolasi pasien tanpa gejala, Wisma Atlet Kemayoran menyiapkan tower 4 dan 5.
Tower 4 ada 2.472 tempat tidur yang belum terisi, sementara di tower 5 ada
2.472 tempat tidur baru terisi 81.
Tak
hanya itu, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah balai pelatihan kesehatan
(Bapelkes) di Jakarta maupun di Ciloto kapasitas ada 326 kamar yang bisa
menampung 653 orang. Pihaknya juga sudah menyiapkan di berbagai daerah seperti
di Batam, Semarang dan Makassar. Dukungan lain, dari pihak swasta berupa
hotel-hotel kelas bintang dua dan tiga di Jakarta yang siap difungsikan sebagai
tempat isolasi mandiri para pasien tanpa gejala.
"Ada
10 - 15 hotel dengan kapasitas 1.500 kamar, atau bisa menampung 3.000
orang," ujarnya.
Pihaknya
bekerja sama dengan jaringan grup hotel Accor, Novotel, Ibis, Tauzia atau
Harris dan lain-lain termasuk dukungan dari hotel-hotel di berbagai provinsi
dan kabupaten/kota. Terawan menambahkan, jumlah hotel yang disiapkan dapat
ditambah antara 15-30 hotel sesuai kebutuhan mendatang.
Baca Juga: Turki Gelar Latihan Militer di Tengah Konflik dengan Yunani
Kemudian,
untuk pasien dengan gejala sedang sampai berat di DKI Jakarta per 13 September
2020, ia menyebut DKI Jakarta masih mampu melakukan perawatan pasien Covid-19.
Karena, kata Terawan, masih ada ruang perawatan yang tersedia sebanyak 1.088
dari 4.271 tempat tidur yang ada.
Dalam
beberapa hari ke depan, ruang isolasi akan ditambah 1.022 tempat tidur,
sehingga menjadi 5.293 tempat tidur. Sementara untuk pasien gejala berat yang
memerlukan ruang ICU, masih tersedia sebanyak 115 tempat dari 584 tempat.
"Dan
dalam beberapa hari kedepan dapat ditambah 138, sehingga total menjadi 722
tempat tidur," katanya.
Sementara
itu, terkait perkembangan penanganan per 13 September 2020, kasus aktif di
Indonesia berada di 25,02 persen atau sedikit lebih tinggi dari rata-rata dunia
di angka 24,78 persen. Jumlah kasus sembuh 155.010 kasus dengan angka
kesembuhan 71 persen dibandingkan rata-rata dunia 72 persen.
Selain
itu, ia mengaku rata-rata kematian pasien mengalami penurunan dari 4,49 persen
kini menjadi 3,99 persen. Kendati demikian, persentase kematian akibat Covid-19
di Indonesia masih lebih tinggi dari rata-rata dunia di angka 3,18 persen.
"Angka
kematian itu mengalami penurunan dibandingkan angka kematian seminggu
sebelumnya yang 4,2 persen," katanya.
Selain
itu ia juga meminta masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan. Terutama
pada tingkat kelurahan, desa, RT dan RW, untuk menjaga kedisiplinan pelaksanaan
protokol kesehatan.
"Memakai
masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan," ujarnya.
Sebelumnya,
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar tempat isolasi bagi pasien Covid-19
tanpa gejala ataupun dengan gejala ringan segera ditingkatkan. Sebab, jumlah
tempat isolasi kini semakin berkurang imbas dari jumlah kasus yang makin
meningkat.
Hal
ini disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas laporan komite
penangananCovid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di Istana Merdeka, Jakarta,
Senin (14/9).
Baca Juga: Turki Desak Uni Eropa Bersikap Netral dalam Konflik Timur Laut Tengah dengan Yunani
“Pemerintah
juga terus menambah tempat isolasi Covid tanpa gejala ataupun yang bergejala
ringan,” ujar Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginjak rem darurat dengan mengetatkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) - (republika)
0 Comments